468x60 Ads

Sabtu, 05 Juni 2010

Syahadat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil 'alamin kita panjatkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita, serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam yang begitu indah ini kepada kita.

Didalam salah satu ayat pada surat Fatir digambarkan bahwa orang yang takut kepada Allah itu disebut ulama, jadi bukan orang yang takut itu adalah alim ulama. Suatu ilmu dianggap ilmu pengetahuan bila menimbulkan rasa takut kepada Allah. Jadi ilmu itu mempunyai tujuan ibadah.

Berikut salah satu firman Allah:
"Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah takut kepada Allah, maka sebenarnya dia tidak bertambah apapun kecuali bertambah jauh dari Allah."

Dikuatkan juga dengan beberapa ayat yang intinya sebagai berikut:

"Sesungguhnya dalam proses penciptaan, pergantian siang dan malam, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah, bagi ulil albab."

Kemudian dari hasil proses pemikiran ini timbullah zikirullah.

"Pada saat apapun selalu berpikir tentang Allah dan penciptaanNya atas bumi dan langit".

Selanjutnya timbul ucapan:
"Tidak akan Kau ciptakan semua ini sia-sia."

Simak surat Ali Imran ayat 190-194:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdpt tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, sesungguhnya ia telah Engkau hinakan. Dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang teraniaya."

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamu pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti."

"Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

Belajar tidak bermanfaat bila tidak menimbulkan ucapan-ucapan yang tersurat dalam Surat Ali Imran diatas.

Islam tidak membedakan ilmu umum dan ilmu agama.

Terbukti bahwa di Al Qur'an disebutkan tentang fenomena alam.

Marilah menata niat untuk memahami tugas kita diciptakan di bumi ini, menyelenggarakan perintah Allah.

janji/ikrar kalimat syahadat, barangsiapa yang mengucapkannya maka akan masuk surga.

Kalimat ini membedakan yang kafir dan muslim.

Sebelum Islam datang, ibadah diartikan sebagai suatu ritual khusus yang dilakukan di tempat khusus, dengan tata cara khusus seperti gereja, wihara dan lain sebagainya, sedangkan diluar itu semua bukan ibadah.

Islam juga tidak memisahkan kehidupan dunia dan akhirat.

Seperti kandungan makna dari ayat berikut:
"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wakina adzabannar."

Seperti sabda rasul berikut:
Pedagang jujur adalah ahli surga. Jadi surga pun bisa didapat dari perdagangan.

Bahkan sebaliknya ulama menjadi jelek dan pertama kali masuk neraka bila hanya bisa bicara saja tapi tak mampu melakukannya. Ibadah berasal dari kata Al Ibadah merupakan sebuah istilah/nama/jami' yang meliputi segala hal yang diridloi Allah dan dicintaiNya. Bentuknya bisa mulai dari yang dipandang sebelah sampai yang paling mulia.contoh konkrit mulai dari tatacara bersuci dari hadast sampai bagaimana konsep bernegara. Semua dapat dikatakan sebagai ibadah sepanjang Allah ridlo dan Allah cintai.Panduan Ibadah, semakin tindakan manusia itu mengandung nilai ibadah, semakin bertambah kecintaannya kepada Allah.

Kriteria amalan yang dicintai Allah, lihat surat Ali Imran ayat 130:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."

dikuatkan juga oleh makna Ashadu anla ila ha ilallah wa ashadu anna muhammadarrasullullah:
"Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad rasul utusan Allah."

dan juga makna Inna sholati wanusuki wamahyaya wama mati lillahi rabbil alamin:
"Ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah semata."

Jadi pengakuan dari Allah tidak cukup harus disertai amal shaleh.
Ada dua kriteria menjalankan amal shaleh:
1. Ikhlas karena Allah ta'ala
2. sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW

simak surat Al Kahfi surat 18 ayat 110:
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya." Masuk ke kamar kecil dimulai dengan kaki kiri akan bernilai lebih besar daripada infaq yang tidak ikhlas.

sesuai dengan firman Allah:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah engkau bersadaqoh sedangkan kalian menyakiti hati orang yang diberi itu."

Ucapan yang lemah lembut dan pemberian maaf nilainya jauh lebih baik dimata Allah daripada sadaqah yang tidak iklas. Jadi disini faktor niat dan keiklasan sangat berperan.

contoh amalan yang kecil: senyum adalah sadaqah.

Islam tidak menginginkan sesuatu yang sia-sia. sesuai dengan sabda rasul:
"tangan sayapun bergerak tidak untuk sia-sia namun semuanya hanya untuk beribadah kepada Allah."

Semua aktifitas yang kita lakukan ada tatacaranya dalam Islam.

Mana yang lebih baik tidur di mesjid dan sholat malam?
sholat dengan tatacara yang tidak betul maka tidak mendapatkan pahala, sebaliknya tidur dengan tata cara yang betul mendapatkan pahala.

Untuk apa Nabi Muhammad diturunkan?
Untuk mengikuti sunah dan tatacara beliau.

Untuk apa mengucapkan kalimat syahadat?
Untuk membedakan yang muslim dan kafir.

Semua tindakan manusia apapun bentuknya mulai dari simple sampai yang mulia ditujukan hanya untuk beribadah. Setiap gerak manusia ada doanya. Doa adalah intinya ibadah, otaknya ibadah, senjatanya orang-orang mukmin, cahaya langit dan bumi. Ibadah berasal dari kata abadah artinya hamba. Intinya yaitu menghambakan diri, menundukkan diri, merasa takut. Ibadah itu semakin bernilai bila disertai rasa cinta. Ibadah mengandung makna Al Ha'bu yaitu ketaatan, pengabdian, rasa takut, pengharapan, rasa butuh dan disertai rasa cinta.

Object Ibadah yaitu Al Ilah yang berarti Al Mahbu' yaitu yang dicintai.

Tidak ada yang pantas menerima rasa cinta itu kecuali Allah. Dipanggil Illah karena ada fungsi tertentu. Dari kandungan kalimat syahadat bahwa Allah itu tidak semata Rabbun saja tapi juga Illahun. Kalimat ini membedakan yang muslim dan kafir. Memberi petunjuk/hidayah pada satu orang nilainya lebih tinggi daripada seluruh bumi dan seisinya. Bila berdasarkan logika, ucapan syahadat itu hanya untuk menyelamatkan diri. mengaku Islam tapi sebenarnya tidak menjalankan perintahNya.

Kisah Ushamah yang membunuh orang yang mengucapkan syahadat, rasul marah besar kepada beliau. Ushamah beranggapan bhw orang itu mengucapkan syahadat hanya untuk mencari keselamatan saja, namun Rasul tetap marah karena ushamah tidak bisa melihat ikhlas tidaknya orang yang mengucapkan kalimat itu.

Tahapan-tahapan mengucapkan kalimat syahadat:

1. Al Ilmu yaitu memahami dan mengetahui makna syahadat itu.
sesuai dengan firman Allah:
"Carilah Ilmu dan carilah tahu".

"Keberagaman muslim bukan karena orang tua mereka, tapi yang benar adalah bila disertai dengan ilmu."

Muhammad adalah rasulullah yaitu pemberi utusan, kedudukannya sama dengan pengutus dan orang yang diberi surat itu Maka taatilah Allah dan rasulNya.
"Tak ada zat yang pantas menerima ibadah selain Allah."

"Tak ada satu orangpun yang berhak mengajarkan tatacara ibadah selain Muhammad."

2. Membenarkan pernyataan kalimat ini.
"bahwa tidak ada Illah/sesuatu yang ditakuti/didambakan/diharap-harapkan selain Allah."

Jadi hanya Allah lah yang berhak disembah. Jadi ada makna peniadaan illah selain Allah. ketergantungan pada sesuatu diluar rasio merupakan bentuk pengilahan. Mengilah kan sesuatu selain Allah adalah syrik. Makna membenarkan ini bisa dilihat dalilnya dalam surat Al Hujurat surat 49 ayat 14:
Orang-orang Arab Badwi itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan rasulNya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Siapa yang berhak membenarkan makna syahadat?
Orang yang benar-benar telah beriman menyatakan dan membenarkan kalimat syahadat. Ada dua hal yang terkandung dalam makna syahadat, kaitannya dengan hamba Allah:
1. Muslim saja, artinya hanya dibibir saja.
2. Mukmin, tidak hanya yakin tapi juga menjalankan.

Di dalam Islam, dengan syahadat dan sholat, sering diartikan sudah beriman.

Apa sebenarnya iman itu?
Iman yang dimaksud disini adalah beriman kepada Allah.
Keimanan itu hendaknya tidak hanya berupa tindakan fisik saja tapi lebih kepada tasdiqul bi khalaq yaitu amalan yang dijiwai/adanya ketundukan, iman masuk ke dalam hati, atau patuh kepada Allah dan Rasulnya.

Simak surat 49 Surat Al Hujurat ayat 15:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar."

3. Al ha'bu atau mencintai

dalilnya surat 3 surat Ali Imran ayat 130:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah makan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."

Jadi bila kamu mencintai Allah, maka Allah akan lebih mencintaimu lagi.

4.Al ikhtiar yaitu tunduk pada konsekuensi dari kalimat syahadat
Kalo kalian patuh kepada Allah dan rasul, ini tidak mengurangi pahala kalian malah sebaliknya, melipatgandakan.

5. Membebaskan diri/menjauhkan segala Illah selain Allah.
Simak surat 2 Surat Al Baqarah ayat 225:
"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."

Dalam Islam tidak ada paksaan untuk memilih jalan hidup. Tetapi bila sudah masuk ke dalam Islam, konsekuensinya yaitu mengikuti aturan dan hukum-hukumnya.

Ayat ini bukan berarti memperbolehkan kita menjalankan sholat sekehendak kita.
Rasul bersabda:
"Barangsiapa melihat kemungkaran didepan mata, maka peringatkanlah dengan tangan, lisan dan hati."

Bisa juga berdoa mohon diberi petunjuk kepada orang yang berbuat kemungkaran itu. Bila melihat yang demikian itu tapi yang timbul malah kebencian di hati maka tidak ada keimanan lagi.Berpeganglah pada Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Bicara masalah Illah, maka ini ada kaitannya dengan toghut.

Toghut itu dapat berupa idiology, Illah, way of life, kekuasaan dsb. Bahkan rokok pun dapat menjadi toghut. Jadi ketergantungan yang tidak masuk akal ini lah disebut Illah.

contoh lain:
karena main internet sampai lupa waktu sholat.

"Barang siapa yang menyingkirkan Illah selain Allah, maka berimanlah orang tersebut."

Sekali lagi dapat disimpulkan bahwasanya Allah adalah satu-satunya Illah untuk tujuan Ibadah. Sedangkan Muhammad memberi penjelasan bagaimana kita beribadah.


oleh:
Ustad Fuad Al-Hazimi

0 komentar:

Posting Komentar